Ads

Jumat, 08 April 2011

[Motivasi] Menjalankan Kehidupan Dengan Benar-Benar Hidup

Ketika kita masih kecil, kita selalu berharap, "Kalau saja nanti saya SMP/SMA waduh saya bisa naik sepeda/sepeda motor sendiri. Sekolah alangkah nikmatnya." Ketika sudah SMP/SMA kita berpikir, "Kalau aku jadi mahasiswa, pasti keren. Bisa pacaran." Maka kita mengharap dan mengharap dan mengharap jadi mahasiswa.


Ketika kita diterima di universitas, kita senang. Begitu jadi mahasiswa kita berpikir, "Kapan ya kita lulus. Setelah diwisuda aku bisa bekerja." Maka kita terus berpikir seperti itu. Terus mengharapkan wisuda.



Setelah lulus kuliah diterima bekerja. "Asyik, sekarang aku masuk di perusahaan besar. Kapan ya saya bisa jadi direktur ?" Dalam perjalanan kerja, dia menikah dan lalu menjadi direktur. Dan setelah jadi direktur berharap, "Sekarang aku sudah jadi direktur, kapan ya anakku sudah bisa sekolah ?" Dan ketika anaknya sudah sekolah kita berharap, "Anakku sudah sekolah, kapan ya anakku bisa bekerja dan kawin."

Tanpa terasa waktu berjalan. Tiba-tiba kita sudah sampai pada ujung kehidupan. Kita sudah menjadi tua renta dan pensiun. Dan kita tiba-tiba sadar, karena kita belum pernah benar-benar hidup.

Dalam kehidupan kita, ada kata hidup dalam kata kehidupan itu. Maka kita sebenarnya bukan berkeinginan untuk mencapai titik ujung kehidupan. Karena di titik ujung yang paling sana adalah kuburan. Sedang di titik ujung sebelah sini adalah kelahiran. Dari saat kita lahir sampai kita meninggal ada kehidupan.


Kata kunci untuk kehidupan adalah menjadi hidup. Kita hidup maka kita merasakan saat ini. Kita menikmati menjadi seorang mahasiswa. Kita menikmati menjadi seorang karyawan, seorang ayah dan lainnya. Kita menikmati kehidupan hari-hari ini. Kita tidak pernah mengharapkan, "Besok saya ujian, lulus, jadi kerja, menikah, punya anak dan kaya raya." Tidak. Tapi kita menjalani kehidupan yang sudah ada dengan benar-benar hidup.

Tidak ada komentar: