Ads

Sabtu, 09 April 2011

Kemana Rasa Nasionalisme Itu Pergi?

Hari ini adalah tanggal 17 Agustus 2009. 64 Tahun yang lalu, Soekarno dan Hatta, atas Nama Bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan kita. Kemerdekaan hasil perjuangan Bangsa kita dan bukanlah kemerdekaan yang di berikan oleh bangsa lain.


Saya ingat sekali waktu saya duduk di bangku Sekolah Dasar. Tanggal 17 Agustus adalah tanggal di mana banyak sekali muncul film-film perjuangan. Setelah menikmati film perjuangan tersebut, saya dan teman-teman saya yang lain akan bermain perang-perangan. Kami semua akan berebut berpura-pura menjadi Tentara Indonesia dan meminta yang lain untuk menjadi Belanda, Jepang ataupun Sekutu. Waktu itu, saya sangat Bangga menjadi Warga Negara Indonesia.


Bermain sebagai Tentara Indonesia merupakan kebanggaan tersendiri. Karena sebagai Warga Negara Indonesia, saat itu kami sadar benar, bahwa perjuangan Para Pahlawan Kemerdekaan tersebut sangat luar biasa, mengorbankan jiwa dan raganya untuk kemerdekaan Bangsa Kita. Kami seakan-akan mengerti bahwa mereka telah mengorbankan banyak hal untuk kemerdekaan.


Dan kami bukan bangga hanya dengan Pahlawan Kemerdekaan. Dulu kami suka mendengar cerita pahlawan-pahlawan kedaerahan seperti Pangeran DiPenogoro, Tuanku Imam Bonjol, Cut Nyak Dien, Gajah Mada, Ken Arok, Raden Wijaya, Hayam Wuruk, Wali Songo dan lainnya.


Kami juga selalu terpukau saat menonton dan mendengar kejayaan Bangsat kita jaman dahulu. Kejayaan Kerajaan Sriwijaya. Kehebatan Kerajaan Singgasari. Keluarbiasaan Kerajaan Majapahit, yang bahkan mampu mengusir tentara Kubilai Khan dari Mongol dan kejayaannya terdengar sampai negri Ming. Kami salut akan cerita tentang negri demak.


Tapi dengan berjalannya waktu, seakan-akan rasa kebanggaan itu hilang. Entah mulai kapan saya mulai menyepelekan negara kita ini. Negara hasuil tumpah darah para pahlawan tersebut. Saya mulai menganggap sepele kemampuan bangsa kita.




Bukan hanya saya yang melakukan hal tersebut, tetapi semua teman-teman saya juga sama. Bahkan anak-anak kecil jaman sekarang sudah tidak ada lagi yang main perang-perangan dan membela Indonesia. Mereka hampir tidak pernah memiliki rasa Nasionalisme.


Saya tidak tau apa yang menyebabkan hal ini. Mungkin saja akibat dari Pemerintahan dan Sifat rakyat kita yang selalu korupsi. Korupsi untuk hal besar, korupsi untuk hal kecil. Korupsi ini terjadi di mana saja, bukan hanya di pemerintahan, tetapi juga di lingkungan lainnya. Lingkungan sekolah, lingkungan RT, RW, Koperasi, perusahaan dan lainnya. Semua penuh dengan korupsi. Seakan-akan korupsi itu menjadi hal yang wajar dan lumrah. Tentu saja hal ini membuat saya menyepelekan bangsa ini.


Bisa juga rasa Nasionalisme itu hilang karena sistem pendidikan kita. Dalam pelajaran Sejarah, dari guru-guru yang mengajar saya, nyaris tidak pernah ada yang bisa membangkitkan rasa Nasionalisme saya ( kecuali guru Sejarah kelas 2 yang juga Guru sejarah kelas 3 di SMU saya ). Mereka seakan-akan hanya membaca sesuatu yang ada di buku dan lalu menerangkan ulang. Mereka tidak pernah menceritakan nilai-nilai apa yang terkandung dari perjuangan tersebut. Tidak ada dari mereka berinisiatif untuk menerangkan sesuatu yang bisa membangkitkan jiwa nasionalisme kita. Yang mereka inginkan adalah kita menghapal nama, tahun dan tempat tanpa kita sepenuhnya mengerti tentang apa yang terjadi dalam perjalan sejarah tersebut dan tanpa kita bisa memahami nilai-nilai yang terkandung dari sejarah yang mereka jelaskan.


Hal yang lain mungkin adalah karena mulai habisnya film perjuangan. Tidak ada lagi acara-acara Televisi yang bisa membangkitkan nasionalisme dan rasa kebanggaan sebagai warga negara Indonesia. Tidak ada lagi film layar lebar yang bisa membuat saya kembali merasakan kebanggaan tersebut. Hari ini lebih banyak film Indonesia yang menampilkan Sinteron anak muda, film-film horror, acara gosip dan hal-hal lainnya yang saya rasa tidak mendidik.


Masih banyak lagi sebenarnya saya rasa yang membuat rasa Nasionalisme kita habis. Misalnya saja kecelakaan alusista kita, kekurangtegasan pemerintahan, terroristme yang merebak di Indonesia, Kemampuan Atlit-atlit Indonesia yang kurang begitu luar biasa dalam pentas Olah Raga dunia, Premanisme yang makin merajalela dan lainnya yang membuat kita sebagai warga negara Indonesia kehilangan kebanggaan sebagai Warga Negara.


Hari ini adalah hari Perayaan kemerdekaan kita yang ke-64. Walau banyak hal buruk yang saya ceritakan tadi, tetapi tampaknya kita sekarang sudah mulai mengalami perbaikan. Korupsi di Indonesia sudah mulai di berantas, Terrorist sudah mulai di tangkap. Dan yang paling mengejutkan, untuk pertama kalinya, setelah sekian lama, muncul kembali film layar lebar tentang perjuangan kemerdekaan. Judul film tersebut adalah Merah Putih yang saya sarankan Anda untuk menontonnya.


Selain itu, muncul juga banyak buku-buku tentang kejayaan Kerajaan Indonesia, seperti serial Gajah Mada, Ken Arok dan lainnya yang mungkin bisa membangkitkan kembali kebanggaan kita sebagai warga negara Indonesia. Yang lebih hebatnya lagi, buku-buku tersebut juga banyak di baca oleh golongan muda, bangsa Indonesia.


Yang saya harapkan saat ini adalah bahwa kebanggaan kita sebagai Warga Negara Indonesia muncul lagi, sehingga kita, secara bersama-sama, rakyat dan pemerintah, bisa memperbaiki kembali citra bangsa Indonesia, di mata dunia pada umumnya, dan di mata kita sendiri pada khususnya sehingga suatu saat, saya ingin kembali melihat, bocah-bocah bermain negara-negaraan dan mereka berebut untuk menjadi perwakilan Indonesia.


Ok itu aja dari saya, terakhir saya mengucapkan


SELAMAT MERAYAKAN


DIRGAHAYU KEMERDEKAAN INDONESIA


YANG KE-64


MERDEKAAAAAA...!!!

2 Responses to “Kemana Rasa Nasionalisme Itu Pergi?”

  1. westra says:

    it’s a great point of view..

Tidak ada komentar: