Ads

Sabtu, 02 April 2011

Riset Terkini Perihal Merokok : "Bad habits die hard"

Dapet dari milis


Semua orang dimana saja baik yang hidup di negara industri maju seperti di belahan Utara bumi Canada sampai di belahan Selatan seperti Australia, atau di negara berkembang seperti di tanah air mulai dari Sabang di ujung Timur sampai dengan Merauke di p.Papua di ujung Barat Nusantara; sama-sama mengenal adanya pesan kesehatan mengenai betapa berbahaya resiko kebiasaan merokok bagi kesehatan. " Merokok dapat menyebabkan penyakit kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin ".



Namun kebanyakan orang mengabaikan begitu saja peringatan: public warning seperti; bahaya merokok bagi kesehatan, minuman beralkohol, bahaya kegemukan akibat makan junk-food yang berlebihan. Begitulah adanya persistensi : "bad habits die hard". Masih saja kebanyakan perokok tetap melampiaskan kebiasaan merokok tanpa mengenal tempat dan waktu sekalipun di kebanyakan negera di dunia, termasuk di Indonesia, telah diberlakukan larangan batasan merokok di tempat-tempat umum. Sejak bertahun-tahun sulitnya mengakhiri kebiasaan buruk merokok telah menjadi perhatian riset penelitian ilmuwan di seluruh dunia, baik yang menyangkut bidang kajian perilaku / "behavioural science" hingga teknologi kedokteran dengan riset lanjutan dengan kajian rinci hingga pengaruh nikotine pada sel jaringan otak manusia.

Studi terkini mengenai kebiasaan merokok hingga beresiko impotensi bagi kaum pria ---"disfunction erection"--- ditunjukkan dalam penelitian the Australian Study of Health and Relationships akhir Desember 2006 yl. Semakin berat berkebiasaan merokok yang ditunjukkan dengan semakin banyak jumlah rokok yang dihisap, maka semakin tinggi resiko mengalami kejadian impotensi.


Secara garis besar 1 dari 10 orang berkebiasaan merokok dalam setahun terakhir mengaku mengalami problem ereksi. Hasil yang diperoleh dari penelitian atas lebih dari 8000 pria berusia antara 16 s/d 59 tahun. Jumlah Perokok adalah sejumlah 1/4 dari seluruh responden. Rinci temuan memperlihatkan, bahwa kalangan yang berkebiasaan merokok kurang dari 20 batang rokok per hari dilaporkan 24% mengalami gangguan disfungsi ereksi. Angka tersebut berlipat menjadi 39% pada kalangan yang gemar merokok lebih dari satu pak (20 btg) rokok. Para peneliti pun, mengamati bahwa usia yang lebih tua dan adanya penyakit gangguan jantung pun agaknya berkaitan dengan lebih besarnya persentase gangguan ereksi di atas.


Dalam penelitian "Woman Health Australia" yang berjangka waktu periode 10 tahunan (1996-2006) dengan telaah fokus kajian pada masalah kesehatan untuk gender khas wanita dan penuaan pada wanita pun memperoleh hasil yang berkenaan dengan pandangan atas bahaya merokok di kalangan wanita Australia. Riset skala besar serta komprehensif yang mencakup lebih dari 30.000 wanita warga negara Australia menunjukkan, bahwa di kalangan wanita kebiasaan buruk merokok pun secara konsisten terhitung sebagai "salah satu musuh besar" disamping "musuh terbesar no: 1" yakni; obesitas / obesity yang berkorelasi dengan resiko terkena penyakit serangan jantung, hipertensi, asma, arthritis, osteoporosis, dan diabetes; yang seluruhnya tergolong sebagai penyakit de-generatif yang gejala kemunculannya biasanya lebih meningkat sesuai dengan semakin meningkatnya usia seseorang. Namun dalam sajian penelitian Prof. Julie Byles dari Universitas Newcastle, mengungkapkan suatu temuan menggembirakan, bahwa terjadi trend penurunan persentase perilaku merokok dalam setiap himpunan group kalangan muda usia wanita di Australia.



Mengenai betapa sulitnya orang menghilangkan suatu perilaku buruk, semisal merokok sebagai suatu lifestyle habits, Penelitian terkini oleh Assist-Prof Jardine dari Universitas Alberta, Edmonton - Canada mengungkapkan jawaban tersendiri. Penelitiannya dengan mengolah survey penelitian yang berkenaan atas persepsi seseorang terhadap atas apa yang diangDalam 2 penelitian perihal "risk" yang dilaksanakan terhadap 1.200 penduduk Alberta pada tahun 1994 dan 2005 didapat temuan, bahwa:
"Cigarette smoking" : merokok dipandang resiko yang berperingkat tinggi bagi manusia, yakni 53% (1994) dan 60% (2005). Resiko tinggi yang dipandang sebanding juga dialamatkan pada stress, yakni 54% (1994) dan 65% (2006).
Sebagai perbandingan bahaya berkaitan dengan lingkungan hidup ---semisal kontaminasi kimiawi atau pun kerusakan lapisan ozon--- dipandang tidak tergolong resiko berbahaya tinggi.
Dalam premise Jardine sebagai jawaban atas betapa sulitnya menghapuskan kebiasaan merokok; "bad habits die hard" seperti yang biasa diunjukkan sepanjang masa diantara kaum perokok berat engan "excuse" dalam ungkapan seperti :
"... Toh merokok sejauh ini tidak membuat jatuh sakit hingga kini"
-atau pun-
"... Merokok adalah bagus untuk mengontrol stress atau bahkan berat badan".


Semuanya sesungguhnya adalah semacam pola pikir seseorang untuk bersikeras tidak mau menyadari apa yang sebenarnya tidak baik untuk terus dilakukan. Dengan demikian muncul pikiran guna merasionalisasi untuk pembenaran kebiasan buruk diri sendiri. Lebih lanjut diungkapkan, bahwa sampai sisi psikologi yang melatarbelakangi resiko atas suatu perilaku benar-benar dapat dimengerti, maka orang tidak akan menyerah diri guna merubah perangai buruknya, semisal kebiasaan merokok. Ass-Prof Jardine menyarankan agar dimunculkan figur "risk communicator" yang berdampingan dengan para peneliti ketika bermaksud untuk berbicara dihadapan orang yang menjadi target dalam penyampaian pesan-pesan guna melaksanakan perubahan perilaku.


4 Responses to “Riset Terkini Perihal Merokok : “Bad habits die hard””

ayoe says:
December 6, 2008 at 12:33 am (Edit)

wah wah… klo ngomongin soal rokok, ay sih cm bs komentar.. “beli sndiri, bakar uang sndiri, isep asapnya sendiri, angus gih sendiri..” whuaakakakakak… PEACE!!!

btw,please visit my blog yaahh.. I need your advice.. T_T
Rian says:
December 6, 2008 at 7:32 am (Edit)

Rokok ngehek..untung gw alergi asep rokok..jadi ga ada kepikiran sama sekali buat ngerokok..wekkeke..
admin says:
December 6, 2008 at 1:45 pm (Edit)

@ayoe
woeh selamat ibu ayu yang undah pindah ke wordpress.com wekkekeke

@rian
kalo lu gak pernah ngerokok dan gak bisa di rokok, wong gak punya
kokokokok
Julissa says:
December 6, 2008 at 4:24 pm (Edit)

I recently came accross your blog and have been reading along. I thought I would leave my first comment. I dont know what to say except that I have enjoyed reading. Nice blog. I will keep visiting this blog very often.

Julissa

Tidak ada komentar: