Ads

Sabtu, 02 April 2011

Jokes 00007

Semua Jokes ini berasal dari
http://kaskus.us/showthread.php?t=761706




Perbedaan stress, tekanan dan panik
Berikut ini adalah contoh untuk memahami perbedaan definisi antara stress, tekanan dan panik:

Stress = Ketika istri hamil

Tekanan = Ketika pacar hamil

Panik = Ketika mereka berdua hamil

Ucapan Terima Kasih
Seorang wanita sedang mengobrol dengan temannya.
"Bukan main senangnya hatiku karena bisa berbuat baik pagi ini. Ketika hendak berangkat ke pasar tadi, aku memberikan kepada

seorang luntang-lantung tanpa pekerjaan uang lima puluh ribu rupiah."



"Uang 50.000 rupiah ?! Untuk seorang luntang-lantung tanpa pekerjaan ?!"
"Lalu apakah jika suamimu tahu dia tidak marah ???"
"Tidak, ia senang sekali, katanya " Terimakasih !"




Wilo-Wilo
Pada waktu sebelum pemilu biasanya diadakan kampanye di setiap pelosok. Dan ini terjadi pada saat kampanye GOLKAR di sebuah


desa terpencil di Irian Jaya. Kampanye tersebut dilakukan oleh Ibu Pejabat dari wilayah pusat Jakarta.


Pada saat si ibu meneriakkan, bahwa
"apabila kalian memilih GOLKAR, maka hidup kalian akan lebih baik lagi", lalu penonton meneriakkan "wilo-wilo"....begitu


seterusnya setiap meneriakkan yel-yel,..Yang disambut senang sekali oleh si Ibu pejabat.


Setelah selesai kampanye, sang ibu pejabat tersebut berkesempatan mengunjungi kampung-kampung yang masih primitif. Karena


sangat primitif dan becek sekali, si pemandu desa tersebut mengingatkan kepada ibu pejabat,
"bu, hati-hati di sini banyak wilo-wilo loh, habis babi-babi tersebut tidak punya tempat buang hajat sih"




Siapa yang menemukan, dia yang memilikiTersebutlah ada sepasang kakek nenek yang kembali ke kampung halamannya, dalam rangka merayakan Ulang Tahun perkimpoian mereka yang ke 50.


Mereka berjalan-jalan ke sekolah mereka yang dulu sambil berpegangan tangan. Disana mereka menemukan meja mereka yang dulu, tetap terlihat jelas di meja itu terpahat sebuah kata "Saya sayang kamu, sally."


Dalam perjalanan pulang, sebuah mobil pengangkut uang Bank Internasional lewat dan entah bagaimana, segepok uang terjatuh tepat di sebelah kaki si nenek. Sally cepat-cepat mengambilnya, dan membawanya pulang.


Di rumah, ia menghitung uang itu dan jumlahnya 100 juta rupiah. Si kakek berkata, "Kita harus mengembalikannya!"


Tapi nenek balas menjawab, "Siapa yang menemukan, dialah pemiliknya." Kemudian ia memasukkan uang itu kedalam tas dan menyembunyikannya di atas loteng.


Besoknya, dua orang polisi buser datang ke sekitar jatuhnya uang itu dan akhirnya sampailah mereka ke rumah kakek nenek ini.


Buser ini berkata, "Permisi, apakah kakek atau nenek menemukan uang yang terjatuh dari mobil pengangkut uang kemaren?


"Tidak" Jawab nenek.


"Dia berbohong," Kata si kakek. "Dia menyembunyikan uang itu di loteng."


Dengan tenang nenek berkata, "Jangan percayai dia, dia agak sinting dan pikun."


Tapi kedua buser itu bertanya kembali kepada kakek, "Katakan kepada kami ceritanya dari awal."


Kakek pun mulai bercerita, "Ya ... jadi ketika saya dan Sally baru saja pulang dari sekolah kemaren ...


Buser yang satu berkata kepada partnernya, "Hmphhh ... ayo keluar dari rumah ini, udah tua tapi masih mengaku sekolah." katanya sambil geleng-geleng.



Banyak Taktik

Ceritanya tentang sebuah peternakan ayam. Di sana ada 25 ekor ayam betina dan 1 ekor ayam jago (jantan) yang umurnya sudah tua sekali. Karena merasa bahwa yam jago yang sudah tua tadi sudah melewati masa suburnya, si pemilik peternakan memutuskan untuk membeli 1 ayam jago lagi yang masih muda. Tentu saja hal ini membuat si ayam jago tua menjadi merasa tersaingi. Lalu terjadi percakapan seperti ini.


Ayam jago tua :"Eh, kamu jangan serakah ya. Ayam betinanya kan 25 ekor. Kamu boleh ambil yang 15ekor, sedang aku yang 10 ekor."


Ayam jago muda :"Tidak bisa. Kamu kan sudah tua dan loyo. Pokoknya semua buat aku aja."


Ayam jago tua :"Kalau begitu mendingan kita lomba saja. Siapa yang menang boleh ambil semua ayam betina yang ada di peternakan ini. Yang kalah tidak mendapat satu ekor pun."


Ayam jago muda :"Boleh saja ! Mau lomba apa ?"


Ayam jago tua :"Lomba lari !"


Ayam jago muda :"Ok !"


Ayam jago tua :"Lombanya 400 km. Tapi karena aku sudah tua, aku minta untuk lari dulu di depanmu 50meter."


Ayam jago muda (dengan penuh keyakinan) :"Boleh, boleh ..."


Kemudian lomba lari di mulai. Ayam jago tua lari dulu 50 meter baru kemudian ayam jago yang muda lari menyusul dengan kecepatan dua kali lipat.


Eh, 1 meter sebelum menyusul ayam jago tua, si ayam jago muda ditembak langsung oleh pemilik peternakan,"Kurang ajar, sialan! Gue nggak abis pikir, kenapa semua ayam jago muda yang gue beli homo ? Sukanya malah ngejar-ngejar si ayam jago tua !!!"




Foto sekolah

Anak-anak kelad 3 SD baru saja selesai foto bersama di depan kelas. Dan guru mereka sedang berusaha untuk membujuk setiap anak-anak untuk membeli foto tersebut.


"Coba pikirkan, betapa bahagianya ketika kalian semua sudah dewasa, melihat foto ini dan berkata 'Hei, ini Jenifer, dia sekarang seorang pengacara' atau 'yang ini si Bejo, dia seorang dokter."


Tiba-tiba seorang anak menyeletuk dari belakang, "Dan itu si Bu guru, dia telah mati."



Indonesian Cabin Announcement Airlines
Ledis en jentelmen, bekudis tempel semen, sesuai peraturan penerbangan, jadi eike mawar kasi liat cara pake itu sabuk yang ada di pinggang yey, baju buat mengapung-apung, dan masker oksigen dikala napas sesek.


biar yey nantinya bisa selamet, coba sini diliat dulu cara pasang itu sabuk yang melilit di pinggang yey, cara ngunci biar gak gampang lepas, ngencengin, dan ngelepasinnya.


baju ngapung ada di bawah kursi yang yey dudukin, jangan dipake kecuali nanti mas kapiten ngajak berenang bareng. eit jangan lupa, itu barang jangan yey pindah-pindahin yaa, apalagi dibawa pulang buat pajangan salon. yang ketauan sama eike, bakalan ditabok kanan kiri atas bawah depan belakang deh ih...


cara make'nya, itu baju dikalungin di leher yey, ati ati kekencengan tar gak bisa napas. makanya kudu ati-ati deh yah.


biar bisa ngapung, yey tarik itu pencetan warna merah delima, atau yey tiup itu pipa nya. kalo nanti keluar lewat jendela darurat, itu baju apung dikembangin pas di luar aja deh, nanti mampet di jendela karena gak muat. aihh.. ampe kritiing tangan eike narikin pencetannya keras amirr.. gimana sih nih..


eh, asal yey semua pada tau ya, ini pesawat ada dua pintu darurat di depan, ada dua di belakang, dan ada dua lagi jendela darurat di tengah-tengah. jadi keluarnya jangan rebutan ya.


kalo nanti tiba-tiba napas sesek dan bukan karena sabuk yang di pinggang kekencengan bukan pula karena salah masang pelampung, masker oksigen bakalan nongol dari atas kepala yey, tarik aje dah trus napas kayak biasa. kalo ada anak kecil, yey yey yang ude tuwir mesti nolongin anaknya dulu baru yey pake sendiri.


kartu gambar biar selamet ada di kantong kursi di depan yey duduk, silakan dibaca dan dihayati dengan seksama yaaah.. endang sukamti cintya lamusu, terimakasi God blesss yuuu... mariii.




Perampokan Perdana

Seorang pria masuk ke Bank Internasional, dari gerak-geriknya sepertinya dia ingin merampok bank itu. Ia berjalan ke meja tulis dan menulis di sebuah slip setoran, "Ini perampokan. Taruh semua uang yang ada ke dalam tas ini."


Ia pun berdiri di antrian yang panjang, menunggu gilirannya tiba. Sebentar-sebentar ia menoleh kanan kiri khawatir ada orangyang melihat tulisannya itu dan akan memanggil polisi untuk menangkapnya. Akhirnya iapun tidak tahan dan keluar dari bank tersebut dan berjalan ke arah Bank Rakyat yang berseberangan dengan bank internasioal. Dan beruntungnya Bank ini tidak banyak yang mengantri.


Setelah beberapa menit mengantri, diapun akhirnya menyerahkan slip setoran itu ke kasir. Kasir menerimanya, membacanya dan entah kasir itu tidak bisa membaca dengan baik atau memang tulisan di slip itu terlalu jelek, hingga kasir itu terlihat kesal sambil berkata, "Kami tidak menerima slip Bank Internasional, Silahkan bapak mengisi slip di Bank kami atau balik saja ke Bank Internasional.


Dengan gugup, pria ini pun menjawab seadanya dan pergi meninggalkan Bank Rakyat itu. Kasir Bank Rakyat itu kemudian menelepon Polisi, yang beberapa menit kemudian menangkap pria ini, saat ia sedang mengantri di Bank Internasional.


Ia mengaku kalau ini adalah perampokan pertamanya.



Rotinya Tinggal Satu
Kereta api berhenti di stasiun Karawang sebelum melanjutkan perjalanan.


Pak Urip menjulurkan kepala lewat jendela.


Tampak seorang anak kecil berdiri dekat jendela.


" Jang, jang, jang " panggilnya.


Anak itu mendekat.


Pak Urip mengulurkan uang seribu rupiah dan berkata


" Minta tolong di belikan dua potong roti, satu untuk kamu, " katanya.


Si anak pergi namun lama baru kembali sambil mengunyah roti.


" Pak, roti yang ini tinggal satu-satunya di warung. Jadi terpaksa


saya beli. Kembaliannya ini buat Bapak.


Lalu ia sambil mengunyah roti pergi meninggalkan bapak Urip.



Menghasilkan uang

Seorang pengurus lembaga sosial ingin meneliti karakteristik penjahat dan memutuskan untuk memulai dari penjara. Disana ia berbicara dengan perampok, pembunuh dan koruptor juga ada.


Sampailah ia di sebuah sel yang kecil yang berisi seorang gemuk dan rapi. Pengurus lembaga sosial inipun bertanya kepada napi ini.


Pria : Bapak sepertinya orang baik-baik, kenapa Bapak bisa dipenjara?


Napi : Aku dipenjarakan karena menghasilkan uang yang terlalu besar.


Pria : Hah, Bapak korupsi?


Napi : Tidak.


Pria : Jadi apa salahnya menghasilkan uang yang terlalu besar?


Napi : Ya ... terlalu besar 3 milimeter ...


Pria : Oalah ... pemalsu uang toh ...



Sepatu Buaya
Seorang perempuan ingin memiliki sebuah sepatu dari kulit buaya.
Diapun pergi ke toko sepatu dan kecewa karena mahalnya.
"Mahal amat sih," tanya si perempuan.
"Kalau ingin murah ya menangkap buaya sendiri saja sana", ketus si pemilik toko.
Terinspirasi oleh perkataan si pemilik toko, perempuan tersebut pergi ke sungai besar di daerah situ sambil membawa senjata api.
Beberapa saat kemudian si pemilik toko datang dan terkagum-kagum melihat tiga ekor buaya mati ditumpuk di pinggir sungai.
Sementara itu si perempuan terlihat di tengah sungai sedang membidikkan senjatanya ke seekor buaya lainnya.
Suara tembakan terdengar, kemudian si perempuan menyeret buaya ke-empat ke pinggir sungai dan kemudian menyumpah,
"Sialan..!! Yang ini juga nggak pakai sepatu..!."

Tidak ada komentar: