Ads

Sabtu, 02 April 2011

Jokes 00005

Semua Jokes ini berasal dari
http://kaskus.us/showthread.php?t=761706



Terlambat menyesal
Seorang wanita muda & seksi tak sengaja terjatuh dari apartemennya di lantai 80.


Untung saja di lantai 70, ia dapat di tangkap oleh pria asal Amerika yang kebetulan berada di beranda.


Masih dalam genggaman pria itu, wanita ini pun berkata, "Wah, trima kasih kakak telah menyelamatkan saya, apa yang bisa saya lakukan untuk membalas budi kakak?"


"Hmm.. tidur saja denganku!" jawab pria Amerika itu.


"Bajingan ... bangsat ... tidak mau!" Maki wanita itu.


"Ya sudah kalau tidak mau." Kata pria itu sambil melepaskan tangannya.


Dan wanita ini kembali jatuh menuju dasar.



Lantai 65 ...
Lantai 60 ...


Dan untungnya di lantai 55, ia sekali lagi ditangkap oleh pria asal Prancis, dan wanita inipun berkata, "Makasih kakak yang baik telah menolong saya, bagaimana saya bisa membalas budi kakak?"


"Well ... bagaimana kalau tidur dengan saya ..." jawab pria Prancis itu.


"Binatang ... Setan ... Tidak mau!!" Maki wanita itu.


Dan kembali pria itu melepaskan tangannya dari wanita itu.



Lantai 50 ...
Lantai 40 ...



Semakin mendekati dasar, wanita inipun menyesal, mengapa ia menolak permintaan kedua pria tadi, daripada mati pikirnya. Iapun memutuskan, kalau ada yang menangkapnya lagi, ia akan tidur dengannya.


Dan benarlah, di lantai 30 ia ditangkap oleh pria asal Indonesia. Buru-buru wanita ini berkata, "Makasih kak, sebagai balas budi saya rela tidur dengan kakak ..."


"Aftafirullah ..." kata pria asal Indonesia itu sambil melepaskan tangannya.




Sisri & Centil.
Anak-anak Wawan pun beranjak dari bayi menjadi balita, dari balita menjadi anak kecil


Tersebutlah salah satu dari anak wawan ini yang bernama "Centil". Yang suatu hari bermain-main dengan anaknya Samsul, Sisri.


Sisri pun membuka omongan dengan memberikan tebak-tebakan kepada Centil.


Sisri : "Til, seekor sapi lagi menghadap ke Barat, menghadap manakah ekornya?


Centil : "Hmmm ... pasti ke arah Timur lah ..."


Sisri : "Salah .... sambil tersentum licik"


Centil : "Bis kemana donk ah ..."


Sisri : "Ya pasti menghadap belakang donk Til ..."


Centil : Hmppphhhh



Tanya dulu
"Maaf pak ... apakah hotel disini ada diskotiknya?"


"Ada, Pak, di lantai empat."


"Apakah ada cafe-nya?"


"Ada Pak, di lantai dua. Bapak mau nginap berapa hari?"


"Nggak, saya mau numpang jualan rokok di depan, boleh nggak?



Cara untuk mati
Memang sial nasib menimpa Pak Jager yang tertangkap membawa Heroine seberat 100 Kg masuk ke Indonesia. Hakim yang menangani kasusnya mengganjarnya dengan hukuman mati.


Agar tidak di protes orang sebagai pelanggaran Hak Asazi Manusia, Pak Hakim bertanya kepada Jager.


"Pak Jager, kami memberikan kesempatan pada Bapak, untuk memilih mau mati dengan cara apa? Di setrum, gantung, tembak atau apa?"


Keringat dingin mengujur dari sekujur badan Pak Jager yang kemudian menjawab, "Eng ... kalau boleh saya memilih untuk mati tua saja Pak Hakim. Terima kasih."



Kejutan
Seorang Presiden merasa bosan dengan hidupnya yang monoton dan begitu-begitu saja. Kemudian dia berkata kepada tukang sapu di istana, "Coba buat sebuah kejutan padaku, dan kemudian buat pula permintaan maaf atas kejutan itu yang jauh lebih mengejutkan lagi."


Begitulah, beberapa hari kemudian sang Presiden sedang berdiri di Jendela istana, memandang keindahan taman di bawahnya. Dengan berjingkat-jingkat si tukang sapu mendekat lalu mencubit pantat sang presiden.


"Hei, gila, apa-apaan ini!" teriak Presiden dengan sangat terkejut.


"Oh, maaf, bapak Presiden," sahut si tukang sapu. "Tadinya saya sangka bapak adalah Ibu Negara ..."



Si tua Joe
Joe, seorang peternak sapi, memutuskan untuk menuntut perusahaan angkutan yang salah satu mobilnya telah menabraknya seminggu yang lalu.


Di ruang pengadilan, pengacara dari perusahaan angkutan tersebut mengajukan pertanyaan pada Joe.


"Beberapa saat setelah terjadinya kecelakaan, bukankah anda mengatakan "Saya baik-baik saja" tanya pengacara itu


Joe pun menjawab, "Saya akan memberitahukan apa yang terjadi. Jadi begini, waktu itu saya baru saja menaikkan sapi perah favorit saya yang bernama Bessie ke atas ..."


"Saya tidak menanyakan detil kejadian," Interupsi si pengacara, "Jawab saja pertanyaan saya tadi. Apakah benar, waktu itu anda mengatakan "Saya baik-baik saja!"


Joe pun menjawab, "waktu itu saya baru saja menaikkan sapi perah favorit saya yang bernama Bessie ke atas truk trailer, dan kemudian menyetir menuruni tebing ..."


Pengacara itu pun menginterupsi lagi dan berkata, "Hakim yang mulia, saya sedang berusaha untuk mengungkapkan fakta yang ada, bahwa di lokasi terjadinya kecelakaan, Bapak tua ini mengatakan bahwa dia baik-baik saja kepada seorang Polisi Jalan Raya yang tiba di lokasi kejadian. Sekarang, setelah seminggu setelah kecelakaan tersebut dia malah menuntut klien saya. Saya pikir dia ini penipu yang ingin memeras klien saya, tolong perintahkan dia untuk menjawab pertanyaan sederhana saya tadi."


Tapi Hakim saat itu terlanjur penasaran dengan cerita peternak sapi ini dan berkata kepada si pengacara, "Saya ingin mengetahui lebih lanjut tentang sapi favoritnya yang bernama Bessie."


Joe berterima kasih kepada Hakim dan melanjutkan ceritanya, "Jadi seperti yang saya ceritakan tadi, saya baru saja menaikkan sapi perah favorit saya yang bernama Bessie ke atas truk trailer, dan kemudian menyetir menuruni tebing ketika sebuah truk besar milik perusahaan angkutan tersebut melanggar lampu merah dan menabrak truk saya tepat di sebelah kanan.


Saya terlempar keluar dari truk dan Bessie terlempar ke belakang. Saya terluka cukup parah dan tidak dapat bergerak. Tapi saya dapat mendengar suara erangan kesakitan Bessie saya, dia mengerang dan melenguh ... dari lenguhannya saja saya sudah tahu Bessie saya itu terluka sangat parah.


Beberapa saat kemudian datanglah seorang Polisi Jalan Raya ke lokasi kejadian. Dia pun mendengar suara erangan Bessie dan berjalan menuju sapi favorit saya itu. Setelah memeriksa keadaannya, Polisi itu mencabut pistolnya dan menembaknya. Kemudian Polisi itupun menyeberang jalan, mendekati saya, dan berkata "Sapi anda lukanya sudah sangat parah sekali, saya terpaksa harus menembaknya, bagaimana perasaanmu?"


Pada saat itulah sambil ketakutan saya berkata, "Tidak apa-apa, saya baik-baik saja."


(Takut ditembak juga rupanya -red) kekeke



Kenapa gua lari ya
Di sebuah tempat pemangkasan rambut, seorang pria sedang dicukur rambutnya.


Tiba-tiba masuklah seorang Ibu-ibu yang terlihat panik dan berteriak kebingungan, "Jony ... rumahmu terbakar. Ayo cepat ...!!"


Spontan pria yang sedang dicukur rambutnya tersebut bangkit dari tempat duduknya tanpa memperdulikan rambutnya yang belum selesai dicukur.


Dia berlari bagaikan orang gila karena panik. Setelah berlari sepanjang kurang lebih 1 Km, tiba-tiba dia berhenti.


"Hey," dia berkata pada dirinya sendiri, "Buat apa aku berlari? Namaku kan bukan Jony!"



Perasaan Abang aja
Pada suatu hari seorang ibu sedang menunggu angkot. Ketika angkot tersebut datang, ibu itu langsung duduk di depan, disamping sopir.


Tak beberapa lama kemudian ibu itu merasakan ingin buang air besar (BAB).


Ibu : Bang, tolong berhenti sebentar, saya ingin buang air besar.


Sopir : Ah ... paling cuman perasaan ibu saja.


Ibu itu diam dan menahan rasa ingin beolnya. Namun beberapa saat kemudian.


Ibu : Bang, berhentilah dulu. Kebelet nih, saya mau buang air besar.


Sopir : Bu, saya yakin, itu cuman perasaan ibu.


Ibu itu mulai pasrah dan menunggu.


Kemudian si sopir angkot tersebut mencium bau busuk yang menyengat.


Sopir : Hai ... ibu beol ya?


Ibu : Ah ... itu cuma perasaan abang aja.


Cerita Lucu - Cerita dari Neraka



Seorang warga Indonesia meninggal dan karena amal perbuatannya buruk lalu ia dikirim menuju ke neraka. Di sana ia mendapatkan bahwa ternyata neraka itu berbeda-beda bagi tiap negara asal.
Pertama ia ke neraka orang-orang Inggris dan bertanya kpd orang-orang Inggris di situ: "Kalian diapain di sini?"


Orang Inggris menjawab: "Pertama-tama, kita didudukan di atas kursi listrik selama satu jam. Lalu didudukan di atas kursi paku selama satu jam lagi. Lalu disiram dengan bensin dan disulut api. Lalu, setan Inggris muncul dan memecut kita sepanjang sisa hari."


Karena kedengarannya tidak menyenangkan, si orang Indonesia menuju keneraka lain. Ia coba melihat-lihat bagaimana keadaan di neraka AS, neraka Jepang, neraka Rusia dan banyak lagi. Ia mendapatkan bahwa kesemua neraka-neraka itu kurang lebih mirip dengan neraka orang Inggris.


Akhirnya ia tiba di neraka orang Indonesia sendiri, dan melihat antrian sangat-sangat panjang yang terdiri dari orang berbagai-bagai negara (tidak cuma orang Indonesia saja) yang menunggu giliran untuk masuk neraka Indonesia .


Dengan tercengang ia bertanya kepada yang ngantri: "Apa yang akan dilakukan di sini?" Ia memperoleh jawaban: "Pertama-tama, kita didudukan diatas kursi listrik selama satu jam. Lalu didudukan di atas kursi paku selama satu jam lagi. Lalu disiram dengan bensin dan disulut api. Lalu setan Indonesia muncul dan memecut kita sepanjang hari."


"Tapi itu kan sama persis dengan neraka-neraka yang lain toh. Lalu kenapa dong begitu banyak orang ngantri untuk masuk ke sini?"


"Di sini service-nya sangat-sangat buruk, kursi listriknya nggak nyala, karena listrik sering mati...kursi pakunya nggak ada, tinggal pakunya aja karena kursinya sering diperebutkan. ..bensinnya juga nggak ada tuh, karena harganya melambung tinggi, malah di tahun 2008 katanya mau naik lagi dan setannya adalah mantan anggota DPR, jadi ia cuma datang, tanda tangan absensi, lalu pulang."



Rumah Baru
Ketika keluarga Hadi pindah ke rumah baru, seorang kerabat yang berkunjung bertanya pada Semi yang berusia lima tahun, "Apa kamu suka rumah barunya."


"Bagus sekali rumah ini!" katanya.



"Aku punya kamar sendiri, Miki punya kamar sendiri, dan Jimi punya kamar sendiri.
Tapi kasihan Ibu, ia masih sekamar dengan Ayah!"

Tidak ada komentar: