Jangan ngeres dulu ya baca abis baca judulna, artikel ini bukan seperti yang Anda pikirkan kok :). Dulukan saya pernah cerita bahwa saya kena penyakit batuk bronkitis. Setelah saya berobat ke dokter, dokter saya mengatakan bahwa selain saya harus minum obat, saya juga dilarang untuk mandi malam, minum es, makan pedas dan makan goreng-gorengan. Awalnya saya ikuti petunjuk dokter ini, dan tidak sampai satu minggu, batuk saya sudah reda, walaupun saya masih merasa ada semacam cairan di paru-paru saya.
Dua minggupun berlalu, keadaan saya sudah semakin membaik. Tetapi, ada sesuatu yang mengganjal di hati saya. Saya ini sangat suka makan gorengan + cabe rawit. Dulu saya sering sekali makan gorengan sambil menunggu bus, tetapi setelah dokter melarangnya, selama dua minggu itu saya sama sekali tidak pernah menyentuh gorengan.
Tetapi semakin lama saya tidak makan gorengan, semakin terbayang kenikmatan gorengan tersebut. Setiap saya menunggu bus di perempatan UKI, tampak gorengan yang dijajakan tukang gorengan tersebut menari-nari memanggil saya. Tampak juga goyangan dari tau sumedang beserta gerobaknya. Lama kelamaan, daya tahan saya untuk tidak memakan gorengan-pun melemah. Apalagi saya pikir, sekarang saya sudah tidak pernah batuk lagi, dan sepertinya paru-paru saya membaik.
Akhirnya, hari jumat kemarin, pertahanan saya lumpuh, saya tergoda dengan gorengan tersebut dan lalu langsung membeli gorengan sebanyak Rp 5.000. Saya lalu meminta abangnya untuk membungkuskan tahu, bakwan dan tempe beserta cabenya yang banyak. Sebelas gorenganpun di berikan oleh abangnya dan tidak sampai setengah jam, gorengan tersebut habis saya makan selama perjalanan menuju kerumah.
Yah, saat itu rasanya gorengan tersebut nikmat sekali. Untuk pertamakalinya saya merasakan gorengan yang begitu nikmat. Tetapi kenikmatan itu hanya berlangsung sesaat. Tidak beberapa lama setelah saya sampai di rumah, saya mulai batuk, walau tidak begitu sering. Puncaknya adalah malamnya, pada saat saya tidur, saya kerap kali terbangun karena saya terbatuk-batuk. Badan saya lalu lemas dan menggigil.
Kenikmatan gorengan tersebut membuat saya kembali batuk. Sekarang obat saya sudah habis, batuk malah kumat lagi, dan sampai sekarang masih belum sembuh. Hanya karena rasa enak yang kurang dari setengah jam itu, saya harus batuk berhari-hari (sampai tulisan ini di buat, sudah 6 hari).
Sekarang saya bingung, obat sudah habis, mau ke dokter tapi malas, lagipula pasti dimarahi dokternya karena makan gorengan lagi. Terus kantor juga bisa mikir yang enggak-enggak neh, karena dalam dua bulan ini, saya sudah empat kali claim obat, dan untuk obat yang sama pula. Yah, seperti ini deh nasib orang yang tidak bisa menahan diri, lain kali tidak bakal diulangin lagi deh. Sekarang saya minta doa temen-temen yang baca ini blog aja ya, supaya penyakit saya ini bisa cepat sembuh. Batuk itu cape dan sakit, masih mending idung meler ingus deh daripada batuk-batuk seperti ini.
Hikss......!!!
5 Responses to “Hanya Karena Nikmat Sesaat”
denok sk says:
November 21, 2008 at 8:20 am (Edit)
mungkin makan gorengannya kurang banyak kali jo?
ntar beli lg y banyak yaaa?
ya semoga cepat sembuh batuknya , tapi km jg hrs berusaha menghindari makanan yg
tidak blh di mkn joo?
semoga cepat sembuh yaaa?
buzandroses says:
November 21, 2008 at 4:32 pm (Edit)
sambil jualan gorengan aja klo libur mas hehehe :D
admin says:
November 21, 2008 at 9:16 pm (Edit)
@denok :
Wekekek bisa aja bu denok, thanks yah untuk doanya
@bos buzandroses:
Wah ide bagus juga tuh bos, kerena juga akalna :))
annosmile says:
November 25, 2008 at 12:47 pm (Edit)
pas sakit flu ma batuk
klo saya makan yang pedas cepet sembuh
sugesti kali ya :D
admin says:
November 25, 2008 at 9:01 pm (Edit)
He he he, iya kayaknya bos. Soalna, kalo lagi batuk kan makan sambal malah ngerangsang ternggorokan buat batuk lagi
hehehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar