Ads

Jumat, 08 April 2011

Caleg yang aneh

Hari ini saya banyak sekali menemukan berita tentang caleg-caleg yang stress. Setelah hasil pemilu sudah terlihat, mulailah bermunculan caleg-caleg yang Stress. Terutama Caleg-caleg yang berasal dari partai gurem, yang jangan dia, partai yang mengusung dia saja tidak ada yang mendapat kursi. Uang udah keluar banyak, modal sudah habis, hutang sudah numpuk, omong besar sudah di mana-mana, tapi nasih oh nasib.


Tetapi di antara caleg-caleg yang Stress itu ada beberapa caleg yang malah membuat ulah yang aneh-aneh. Hari ini saya lihat berita bahwa ada salah seorang Caleg Gagal yang di hari-hari sebelum pemilu menyerahkan sebuah TV ke suatu Organisasi Pemuda yang ada di suatu kampung. Ya, para pemuda tersebut karena di kasih TV ya tentu tidak nolak, apa lagi pada saat pemberian tidak ada sama sekali si Caleg ini memberikan persyaratan apapun. Rezki nomplok namanya.


Nah, pada saat hasil pemilu di umumkan, si Caleg tiba-tiba kaget. Walaupun dia sudah memberikan TV ke organisasi pemuda tersebut, tetapi kok hasil pemilu di kampung tersebut buruk bagi dirinya. Dia hanya mendapatkan 3 suara dari kampung tersebut. Gondok dan emosilah dia, wong dia berpikir sudah ngasih TV, masa gak ada yang milih dia. Esok harinya salah seorang tim sukses Caleg itu datang ke lokasi tempat organisasi pemuda yang diberikan TV dan lalu mengambil TV yang sebelumnya telah di berikan.




Hal ini tentu membuat emosi para pemuda tersebut sehingga akhirnya mereka sempat melakukan pengrusakan di daerah kampung tersebut.


Lalu bagaimana kata sang Caleg. Sang Caleg berkata, "Yang ambil kembali (televisi itu, Red) tim sukses saya. Mereka kecewa karena saya cuma mendapat tiga suara," Lalu dia menambahkan bahwa tidak ada kesepakatan bahwa dengan mengambil TV tersebut mereka harus memilih dia, tetapi, kata dia lagi "Sekalipun tidak ada kesepakatan, semestinya mereka mengerti. Kalau diberi bantuan, imbalannya apa?". Lalu masih dalam keadaan tidak bisa menerima kenyataan dia berkata ''Cuma tiga itu sangat kecil. Pemuda di situ kan banyak'' . Wakakakk.


Lalu ada lagi caleg lainnya. Dia melakukan Money Politic, lalu kemudian saat suaranya kalah jauh karena tampaknya rakyat sudah mengerti ajaran tentang money politic yaity Terima Uangnya, Jangan Pilih Partainya. Karena merasa dicurangin, caleg itu lalu meneror orang-orang yang sudah dia kasih uang untuk mengembalikan uang yang ia berikan. Capee dehhh.


Masih ada lagi. Seorang Lurah yang mimpi jadi caleg mengumpulkan kepala daerah dan lalu memberikan mereka sejumlah uang agar mereka mensukseskan dan mensposori warga mereka agar mendukung sang Lurah menjadi Anggota DPR. Pemilu berlangsusng, sang Lurah pun kalah. Akhirnya dia memanggil semua kepala daerah tadi, dan memarahi mereka serta minta di kembalikan uang yang telah diberikan. Tidak terima ini, kepada daerah tersebut banyak yang mau mengundurkan diri dan sebagian lagi memberitahukan rekan-rekannya sehingga Lurah tersebut di demo dan diminta turun dari jabatan. Huahauhaha


Sebenarnya masih banyak lagi cerita lainnya. Tapi ya seputar ini saja. Cerita tentang orang-orang yang tidak siap mental untuk kalah, dan bermain curang untuk menang. Uang keluar banyak, utang sana sini, gaya sana sini. Mo bijak, mo baik hati, mo di anggap dermawan, tapi ternyata ada maksudnya. Maksudnya gak berhasil akhirnya mengeluarkan belangnya. Untung banget orang-orang kaya gini gagal jadi Anggota DPR. Kalo gak, bisa mampus neh negara. Ada gak ya, anggota DPR lainnya yang berhasil lolos tetapi bermental seperti orang-orang di atas. Kalo ada wah kacau deh ni dunia. Bisa tambah ancur aja hidup gw.


Huhuhuhu


Update terbaru:



Dari Caleg menjadi Pengemis (Sumber)

Seorang Caleg di daerah tanggerang mengamuk setelah mengetahui hasil perhitungan suaranya di beberapa TPS di sekitar lingkungannya hasil suara orang yang memilih dia sangat sedikit. Sang Caleg yang gagal mejadi wakil rakyat ini mengamuk di pinggir jalan, lalu dia merangkak ke pinggir jalan, mengambil wadah dan lalu meminta uang kepada orang-orang yang lewat bagai seorang pengemis. Dia meminta orang-orang yang lewat mengembalikan uangnya yang telah terpakai untuk modal kampanye.


Caleg Lari Telanjang Bulat (Sumber)


Seorang Caleg asal kuningan setelah mengetahui bahwa suaranya gagal untuk mencapai pemilu akhirnya stress. Dia berlarian tanpa busana alias telanjang bulat di sekitar lingkungan rumahnya. Sekarang Caleg ini di bawa oleh keluarganya untuk diberikan pengomatan di salah satu pesantren di Cirebon.


Caleg Gembok Sekolah (Berita siang2x di TV One)


Yang ini saya rasa adalah yang paling parah. Seorang Caleg gagal menyegel sebuah sekolah dasar dan mengusir murid - murid yang berseokal di sekolah tersebut. Caleg ini menyegel gedung sekolah sejak Sabtu malam kemarin dengan cara mengikat pintu gerbang sekolah dengan tali. Caleg ini juga mencoret-coret pagar sekolah dengan tulisan-tulisan kekecewaannya.


Kepala sekolah, guru dan murid di sekolah ini sempat belajar di depan sekolah. Guru-guru ini mengadakan pelajaran kepada murid-muridnyadi depan sekolah layaknya dalam pelajaran biasa. Sang Caleg menyegel sekolah ini karena menganggap tanah yang dibanguni sekolah tersebut adalah milik kakeknya. Namun, kata warga di lingkung sekolah tersebut, tanah tempat sekolah tersebut sudah dihibahkan untuk didirkan sekolah sejak puluhan tahun yang lalu.


Gak peduli sama kepentingan umum. Yang kaya gini mau jadi caleg, mau jadi apa indonesia. Orang mau sekolah di alang alangin. Capee dehh


Cerita lainnya


Caleg kecewa karena meng-sms warga. Dia kecewa kepada warga karena dia telah membantu perbaikan jalan dengan mengeluarkan uang sampai 10 juta rupiah. Tetapi warga tidak ada yang berterima kasih dengan cara memilih dia. Uang 10 Juta yang dia keluarkan menghasilkan hanya 10 suara saja.


Ada Caleg yang menjanjikan uang sebesar 50 - 100 ribu per suara kepada warga. Tetapi karena suaranya sedikit, saat warga mau menagih uang ke Caleg tersebut, sang Caleg malah menghilang entah kemana.


Ok, nanti kalo ketemu cerita lain bakal di update lagi


heheheh


Update Terbaru


Kemarin Caleg Stress, Sekarang Caleg Mistik bin Musyrik


Panwaslu di Aceh dikejutkan dg pengaduan dari seorang caleg gagal. bukti yg dibawanya adalah lima buah jeruk purut yang katanya ditemukan tertanam di dekat TPS tempat dia ikut serta. Menuurtnya, akibat guna2 jeruk purut itu, para pemilih tidak bisa membaca namanya sehingga dia tidak mendapat pemilih. Dia mendapat jeruk purut itu stl seorang kawannya yg punya indera ke-6 menemukan jeruk2 itu lalu memberitahunya.


Wakkakakakakakakk


6 Responses to “Caleg yang aneh”

  1. Rivai says:

    Pertamax gan ;p
    emang aneh-aneh aja caleg jaman sekarang, tapi keknya belum ada beritanya yang sampe meninggal yak..? :D
    BTW mo link exchange gak tuh ma blog baru gw.email ya klo berminat :)

  2. Udah ada gan yang ampe meninggal, kena searngan jantung

    btw, link juragan apaan, i liat dulu, tapi paling baru cek na mlm, di sini lemot net na, masih di kantor soalnya gw gan

  3. Rivai says:

    OK gan dah di add
    title blog gw : Harga HP
    jangan lupa di pasang :D
    Thanks gan :D

  4. Ok gan, nanti malam gw pasang, sekarang lagi di kantor, di sini berat banget net nya. Thanks ya, nanti kalo dah gw pasang gw infoin lagi.

  5. lebai says:

    Neh gan gw tambahin :

    1. Caleg SK di Dapil I Kabupaten Sumbawa menarik kembali bantuan sebuah mesin genset yang di sumbangkannya ke mesjid. Selain itu, ia juga menarik bantuan dana sebesar Rp 1 juta yang disumbangkannya ke dua mushallah.

    2. Caleg AH di Dapil I Kabupaten Sumbawa, sebelumnya ia menyumbang 100 buah kursi plastik dan 25 zak semen ke sebuah MTS di Kecamatan Labangka, Namun karena kecewa tidak meraih suara yang diharapkan, AH menarik kembali kursi dan semen tersebut.

    3. Oknum caleg di Kota Sumbawa Besar yang tidak disebut nama dan parpolnya, meminta kembali uang sebesar Rp 20 ribu per orang yang diberikan dengan target 50 hingga 60 suara. Namun di pemilu, perolehan yang ada hanya ada saksi dan keluarga tim sukses.

    4. Caleg nomor urut 9 dari Partai Golkar dari Kota Bogor,Yuniar, melalui tim suksesnya berinisial SB, menarik kembali ratusan buku tabungan masing-masing senilai Rp50.000 bertuliskan Karya Nyata Sejahtera yang dibagikan saat kampanye di Kampung Muara, RW 11/14, Kelurahan Pasirjaya,Kecamatan Bogor Barat.Namun saat hasil suara dihitung, dari jumlah DPT yang jumlahnya sekitar 900 suara,nama Yuniar hanya memperoleh di bawah 10 suara di RW 11 dan 14.

    5. Caleg Partai Golkar dari Daerah Pemilihan I Dumai Timur Aswin memalui tim suksesnya mencabut kembali lima tiang listrik yang telah dipasang untuk menyalurkan listrik kewarga setempat.

    6. Caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Banjar, Jawa Barat, Srihayati, 23, ditemukan tewas gantung diri sekitar pukul 07.30 WIB Selasa (14/4).Ibu muda yang mencalonkan diri untuk daerah pemilihan (dapil) I Kota Banjar dengan nomor urut 8 itu ditemukan tewas di sebuah saung bambu di Dusun Limusnunggal RT01/01, Desa Bangunjaya,Kecamata n Langkaplancar, Kabupaten Ciamis.

    7. Seorang calon legislatif (caleg) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Pahala Sianipar ditemukan tewas di kediamannya, Senin (19/04) malam. Ia tewas bunuh diri akibat menenggak obat pembasmi serangga di dalam kamarnya. Di kediamannya Jalan Pintu Air, Kecamatan Medan Kota.

    8. Tim Sukses (TS) Caleg pun bisa stres bahkan mengakhiri hidupnya. Itu dibuktikan Muhammad Iqbal (28), TS seorang Caleg yang kalah. Lelaki yang menetap di Jalan Eka Surya, Gang Pribadi, Kelurahan Gedung Johor, Medan Johor ini nekat gantung diri di kediamannya, Jumat (10/4). Iqbal adalah TS seorang Caleg untuk DPRD Medan. Sejak dua bulan lalu dia aktif menjadi TS Caleg sebuah Parpol. Karena kesibukan sebelum dan saat kampanye. Lelaki dengan pekerjaan serabutan ini dikabarkan sering tak pulang ke rumah untuk ngurus kemenangan Caleg jagoannya. Karena itu, dia acap bertengkar dengan istrinya.

    9. Lazuardi, seorang caleg DPRD Kota Pontianak, Kalimantan Barat, meninggal Senin (13/4) malam lalu. Ia meninggal beberapa jam setelah mengikuti penghitungan suara pemilu. Diduga caleg dari Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) ini meninggal karena terlalu lelah dan stres mengikuti rangkaian proses pemilu. Ditambah perolehan suara tak cukup untuk menjadikannya legislator.

    10. Sri Sumini, caleg dari Partai Demokrat di Solo, Jawa Tengah, meninggal akibat serangan jantung dan lever pada hari Minggu (12/4). Menurut keluarga, sejak masa kampanye hingga usai pencontrengan sang caleg lebih pendiam dan terkesan menyimpan beban pikiran.

    11. Di Cirebon, sebanyak 15 orang caleg mengalami depresi dan memilih melakukan pengobatan spiritual untuk menyembuhkan depresi kepada Ustaz Ujang Bustomi di Desa Sinarancang, Mundu, Cirebon.

    12. Seorang calon legislator daerah pemilihan Tangerang, di perumahan elit Alam Sutera Kunciran, stres dan marah-marah karena kalah dalam pemilu legislatif 9 April lalu.Sekitar pukul 17.00 WIB (9/4) saat penghitungan suara dilakukan, seorang pria (40) yang merupakan caleg dari partai tertentu, terlihat frustasi saat mengatahui kalah dalam perolehan suara. Dia merangkak di pinggir jalan dengan membawa-bawa cangkir sambil meminta-minta uang kepada orang yang berlalu lalang, katanya kembalikan uang saya, kata caleg itu.

    13. Salah seorang caleg Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI) dari Bulukumba; Andi Langade Karaeng Mappangille Minggu (12/4) bersama tim suksesnya nekat melakukan penutupan jalan sepanjang 3 km. Tindakan tersebut diduga akibat perolehan suaranya yang tidak mencukupi menjadi caleg terpilih.

    14. Di Ternate, Maluku Utara, seorang caleg berinisial HT meminta kembali televisi yang sudah disumbangkan ke warga. Ini dilakukan karena perolehan suara sang caleg sangat rendah. Kejadian ini terjadi di RT 02 Kelurahan Falawaja II, Kota Ternate Selatan.

    15. Seorang caleg di Cirebon, Jawa Barat, kini sering melamun dan mengurung diri. Nasib ini menimpa Iwan Setiawan, caleg Partai Patriot asal Kabupaten Kuningan. Apa yang dialami Iwan ini bisa jadi hanya satu dari banyak kasus yang bakal terjadi. Setelah mengetahui hasil penghitungan suara tidak sesuai harapan, pria berusia 29 tahun ini mendadak menjadi pendiam dan sering mengurung diri di kamar. Keluarganya menduga, perilaku Iwan Setiawan terjadi karena kekalahannya dalam pemilu 9 April lalu. Iwan Setiawan memang telah menghabiskan uang yang banyak untuk kampanye. Setidaknya Rp 300 juta ludes dibuyurkan.

    16. Ni Putu Lilik Heliawati (45), caleg nomor tiga Partai Hanura untuk DPRD Buleleng, meninggal dunia secara mendadak di rumahnya Desa Bengkel, Busungbiu, Kabupaten Buleleng.Musibah terjadi Kamis (9/4) malam sekitar pukul 23.30 Wita itu. Heliawati diduga meninggal akibat serangan jantung setelah menerima telepon dari tim suksesnya bahwa perolehan suara yang bersangkutan tidak memenuhi harapan.

    17. Caleg nomor urut 15 Daerah Pemilihan (Dapil) berinisial S Sirimau untuk DPRD Kota Ambon, hendak menarik kembali karpet yang telah disumbangkan kepada ibu-ibu pengajian setempat.

    18. Caleg DPRD Kulon Progo menarik kembali sejumlah hadiah dan sumbangan yang pernah ia berikan kepada warga Desa Karangsari, Pengasih, Kulon Progo. Caleg yang menarik kembali sumbangan kampanyenya itu, S, caleg perempuan.Saat masa kampanye, S cukup sering memberikan sumbangan dan hadiah kepada warga. Di Dusun Kamal, Karangsari, misalnya, ia memberikan 14 zak semen untuk pembuatan jalan konblok. Menurut warga, S juga memberikan bantuan alat musik drumband dan uang tunai Rp 2,5 juta.

    19. Di Kalimantan Tengah muncul dua caleg dan tiga simpatisan partai yang mengalami tekanan psikis. Dua dari lima orang itu mengalami gangguan jiwa ringan atau stres, seorang gangguan jiwa sedang atau depresi. Dua lainnya mengalami gangguan jiwa berat: terus mengoceh, murung, serta tak mau makan serta Minum. Kelimanya kini dirawat di Balai Kesehatan Jiwa Masyarakat Kalawa Atei, Kalteng.

    20. Dahlan, caleg DPRD Bulukumba dari Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN). Caleg nomor urut tiga yang bertarung di Dapil I Kecamatan Herlang, Bonto Tiro dan Kajang ini, melakukan aksi penyegelan gedung SDN 225 Kajang-Kajang, Desa Borong, Kecamatan Herlang.Dahlan mulai menyegel sekolah ini sejak Sabtu (11/4) malam lalu dengan cara mengikat pintu gerbang sekolah menggunakan tali. Ia menyatakan, lahan yang ditempati gedung sekolah itu adalah miliknya.

    21. Caleg EP dari partai RepublikaN menggusur 42 KK dari lahan tempat mereka tinggal di kawasan Daeo, desa Gura, kecamatan Tobelo, kabupaten Halmahera Utara (Halut). Tergusurnya warga itu dikarenakan ada pengusiran dari pemilik lahan yang beralasan bahwa tempat tinggal warga “menumpang” itu akan dibangun tempat usaha. EP yang merupakan caleg dari partai RepublikaN tak memperoleh satupun suara dari TPS para warga berdomisili, yang menjadi pemicu dari penggusuran tersebut.

    22. Tim sukses salah satu caleg dari partai Golkar di Dapil I Ternate (Ternate Selatan-Moti) yang menarik televisi yang diberikan di pangkalan ojek Falajawa II, Kelurahan Kayu Merah, termasuk merusak pangkalan tersebut hanya beberapa jam setelah penghitungan suara berakhir.

    23. Tim sukses Caleg berinisial MG di Kelurahan Jati Ternate melakukanpenarikan televisi dan bantuan semen. Hal ini dilakukan karena suara yang diperolehnya tidak sesuai dengan harapan.

  6. admin says:

    Wuih mantab gan commentnya, sayang gak bisa ngasih cendol neh :P

    Thanks ya

Tidak ada komentar: