Ads

Jumat, 11 April 2008

Zero One Stories 00001

Cerita ini dulu sempet gw share di milis KA01 pada saat Perayaan setahun kita lulus dari KA01, Sekaran gw taro aja di sini


Dear All Frend,

Temen-temen Masih ingat tidak Pada tanggal 19 September, satu Tahun yang lalu adalah Hari Bubarnya KA01 angkatan 2002.

Bubar??? Kenapa di sebut bubar???

Bubar Karena pada tanggal tersebut, satu tahun yang lalu, sebagain besar masyarakat KA01 angkatan 2002 telah habis masa kuliahnya yang di tandai secara simbolis oleh Wisuda. Setelah Wisuda maka KA01 angkatan 2002 di nyatakan bubar, tidak ada lagi. Tetapi Apakah sampai di situ saja cerita kita...???

Tentu saja jawabannya Tidak...!!!

Ingat, walaupun KA01 sudah bubar, tetapi Kita Masih Punya Zero One. Bukan CV. Zero One Yang perusahaan, Tetapi Kelompok Zero One dimana CV. Zero One & Milis [SENSORED] dan seluruh ex Anggota KA01 angkatan 2002 adalah anggotanya.

Berikut ini adalah sharing Saya tentang KA01 menurut saya selama ini, dari awal terbentuk sampai dengan saat ini:

Catatan:
- Hal di bawah ini dibuat berdasarkan apa yang saya ingat saja, dan di buat secara spontan sehingga jika ada hal-hal yang kurang, tidak lengkap atau mumgkin di tambah-tambahkan, sebelumnya saya minta maaf

I Hate KA01

Mungkin, temen-temen masih inget Waktu pertama kali masuk ke KA01, bagaimana temen-temen merasa menyesal karena dengar isu KA01 itu adalah kelas "Anak-anak Terpilih", di mana temen-temen saat itu merasa bahwa temen-temen itu bukanlah termasuk anak-anak terpilih. Yah, saya juga maklum, karena waktu itu, di kepala kita yang terpikir anak-anak terpilih itu adalah orang-orang yang "Sangat Pintar, Super Serius, Sangat Rajin dan sebagainya".

Apalagi kalo waktu itu kita lihat Hasan yang selalu teriak-teriak akan belajar Linux, bikin belajar kelompok, buat berbagai macam Flash Animation dan meng-overClock PC jeleknya hanya karena dia tidak punya uang untuk beli Hardware. Jujur orang-orang seperti Hasan ini bikin gw stress karena dulu gak kenal itu Linux, gak pernah yang namanya Belajar Kelompok, baru denger Flash dan selalu takut untuk mencoba over clock (sampe sekarang, karena menurut gw over clocking itu hanya untuk orang susah aja :D). Dulu Saya pikir semua orang KA01 punya semangat belajar seperti Hasan. Dimana saat itu saya langsung merasa minder karena semangat & pengetahuan belajar komputer saya sangat Jauh di bawah mereka.

Atau temen-temen mungkin stress saat melihat Gang Luci, Gang Abank n Gang-gang lainnya bergerombol di depan kelas membahas materi kuliah saat kuliah akan di mulai. Hal ini juga membuat saya sangat stress, karena menurut saya belajar itu baiknya kalo mau uts aja, tinggal beli di Ester atau liat kisi-kisi. Apalagi saya punya kebiasaan mencotek PR, saya akhirnya jadi ragu ingin mencontek mereka, karena saya takut mereka menganggap saya Pemalas & Bodoh. Apalagi waktu itu saya sudah membuat kesalahan fatal, di mana pada suatu waktu saya dan si Diki di buat bingung oleh dosen Matriks yang menyuruh saya mengerjakan sesuatu yang belum saya mengerti.

Atau temen-temen merasa canggung di kelas, karena ada dosen yang juga ikut belajar di kelas kita, sehingga tidak bisa macem-macem. Dosen...??? Ya, Dosen. Dulu ada isu kalo temen sekelas kita yang bernama Mr. Agung Sudarsono itu adalah salah satu dosen yang kuliah lagi. Ini sebenarnya sangat membingungkan Saya. Dan membuat saya tidak mau melakukan hal-hal yang aneh di kelas.

Atau temen-temen merasa malas karena di kelas ada orang yang terlalu sok-gaya dengan sepatu dan bajunya yang selalu bermerk? Yang gayanya udah kaya Gay Sejati? Ya, maksud gw adalah si Reno Punggowo. Orang miskin satu ini selalu seperti itu, walaupun sepatu hasil nyolong di masjid dan baju hasil nyolong jemuran orang, dia tetap dengan bangga-nya memakai barang-barang tersebut.

Atau temen-temen melasa emosi oleh olang yang gayana paling songong te-Indonesia. Yang gayana selalu ngajak olang untuk belantem...!!! Yang kayakna talo kita bisa bunuh itu olang, kita akan jadi olang paling bahagia se-Indonesia. Ya, olang itu belnama Salamat, tetapi kalena gayanya yang sungguh sok cool banget, dia akhilna melubah namana menjadi HIDA. Mungkin olang inilah yang paling menyebabkan kita semua jadi malas di kelas.

Atau malah temen-temen merasa tidak tenang karena situasi Politik di KA01 yang tidak stabil. Misalnya saja seperti pada saat Kudeta Berdarah perebutan kursi kepemimpinan KA01, di mana pada saat itu. Jendral Achiyanur memutuskan untuk menyerang Presiden Rhandika Dewantoro, dengan maksud agar Jendral Achiyanur bisa menjadi pemimpin tertinggi di KA01 dan akhirnya memang sungguh di sesalkan di mana Akhirnya Jendra Achiyanur berhasil melaksanakan kudeta tersebut.

Atau anda merasa miskin, di hadapan orang-orang kaya seperti Mr Rian yang dengan harta kekayaannya, bahkan bisa membeli Gunadarma (bahkan indonesia atau dunia pun bisa ia beli, jika memang di jual)?

Intinya, hampir semua Anak-anak pada saat itu, merasa mereka tidak seharusnya berada di KA01, dan selalu berprasangka buruk terhadap seluruh personik KA01.


What Make Us One

Saya tau, pasti ada lagi selain hal-hal di atas yang membuat Anda merasa bahwa KA01 pada saat itu, bukanlah kelas yang sesuai untuk Anda.

Tetapi... Setelah beberapa Bulan berlalu, akhirnya Saya (dan mungkin juga Sebagian besar dari Anda) sadar bahwa yang di maksud dengan Anak-anak terpilih itu simply adalah anak-anak dengan IPK tinggi, tidak lebih dari itu. .

Lalu...

Kita mulai sadar kalo IPK kita pada waktu itu memang Tinggi (walaupun bukan yang tertinggi) di kelas kita yang lama, lalu kita berfikir, IPK saya tinggi, tetapi saya tidak termasuk orang dengan kategori Sangat Pintar, Super Serius, Sangat Rajin dan sebagainya. Lalu mungkin yang lain juga seperti itu.

Dan ternyata, waktu membuktikannya. Ternyata hampir semua anak-anak kelas KA01 itu tidak memenuhi sifat Sangat Pintar, Super Serius, Sangat Rajin dan sebagainya. Kebanyak dari mereka hanya JAIM karena dalam benar mereka, seperti itulah anak KA01 itu harus bertindak.

Dan dari pikiran situ lah saya rasa kita sau persatu mulai kompak.

Lalu, sebenarnya apa sih yang membuat kita bisa bersatu padu...???

Berikut ini ada sedikit rahasia, Persatuan dan Kesatuan Anak-anak KA01 di mulai dari sebuah CD Anime dengan judul Bible Black. Ya Bible Black. Sebuah CD yang Rian pinjem, di mana CD tersebut saya dapet dari Wira (Adenya Yoki, kakanya Hadi). Di situ Rian menyetel CD tersebut di Istana Presiden Achiyanur, dan akhirnya ketawanlah, kalo hampir semua KA01 penjaga Istana Presiden Achiyanur punya 1 kesenangan yang sama, yaitu menonton BOKEP.

Dengan bermodalkan Hobi pada BOKEP, persahabatan antar kitapun terjalin lebih erat lagi, di mana dari persahabatan itu, terlahirlah berbagai macam jenis Laporan-laporan yang bisa kita pelajari bersama-sama. Selain BOKEP hal-hal yang menyatukan kita antara lain adalah Kamen rider-nya AKA, Latifa-nya Arif, Ibu Fitri (Dosen Kobol) & Dosen RO yang terus menyatukan kita ( Inget, Persahabatan akan semakin kukuh jika orang-orang dalam persahabatan itu punya musuh yang sama).

Apakah Anda tahu kenapa kita bisa tetap bersatu selama ini...??? Dalam persahabatan biasanya akan sering terjadi perselisihan, dan apabila terjadi perselisihan, maka jika kedua belah pihak tidak memiliki jiwa yang besar, harus ada orang dengan kemampuan kepemimpinan tinggi dan juga harus di hormati oleh pihak-pihak yang berselisih untuk membantu mereka yang berselisih dalam menyelesaikan perselisihan mereka. Dan orang inilah yang membuat kita bersatu terus, dan perlu gw tekankan disini bahwa orang ini bukan presiden kita Pak Achiyanur, melainkan Bapak kita Mr Agung Sudarsono. Dan di kesempatan ini juga, Saya ingin mengucapkan berterima kasih kepada beliau, atas bimbingan beliau kepada KA01 selama ini. Ok, Terima Kasih Ya Bos Sudarsono.

Di KA01 juga ada banyak kejadian menarik, seperti ada yang Jadian, ada yang putus, ada yang mengejar-ngejar, ada yang di kejar-kejar. Ada yang di terima, ada yang di tolak. Ada jugalah personil KA01 yang ngefans banget sama salah satu personil KA01 lainnya, hingga bahkan sepatu-pun mereka bisa sama.

Oh iya, di KA01 juga ada orang-orang Ghaib. Kenapa saya sebut Ghaib? Karena selama satu tahun saya ada di KA01, saya baru melihat wajah mereka saat pergi ke puncak pertama kali. Heran kan...??? Yah, orang-orang tersebut adalah Dhian dan Wiwit (sekalian saya mau minta maaf sama mereka, karena kurang perhatian denga lingkunga sekitar).

Oh iya, setelah acara Puncak Pertama, saya rasa Anak-anak KA01, terutama yang cowo (kecuali mungkin beberapa orang) mejadi super Kompak. Dan beberapa orang-orang Ghaib pun yang selama ini tidak terdeksi akhirnya bisa di kenal, acara puncak ini sungguh berhasil saya rasa.

PI and Self Confident

Memasuki Tahun ke-2 di KA01, adalah (menurut saya) masa-masa paling suram tetapi juga masa-masa paling membangun untuk Saya. Kenapa??? Karena di awal Tahun ke-2 ini, untuk pertama kali saya merasakan batas kemampuan saya. Di mana setelah di ajak mengerjakan suatu project oleh Mr Rian, saya menyerah karena saya merasa kemampuan saya belum sampai (selain juga karena bayarannya yang sangat kecil ;p). Hal ini menyebabkan saya menjadi ragu akan kemampuan saya, dan membuat saya berfikir untuk berhenti mempelajari Pemrograman dan mulai belajar hal yang lain, karena saya merasa kemampuan saya hanya segitu-segitunya dan tidak akan berkemang.

Tulisan di atas mungkin menjelaskan maksud masa-masa paling suram, tetapi bagaimana dengan masa-masa paling membangun???

Masa-masa paling membangun itu di mulai dari semester-4 (pertengahan tahun ke 2 di KA01) di mana pada waktu itu, saya dapat Dosen Pembimbing PI, DR. Ing. Adang Suhendra, SSi, SKom, Msc. Beliau meminta saya dan temen-temen saya untuk membuat sesuatu yang (menurut saya) tidak akan mampu saya buat. Di masa-masa ini, kehidupan saya & teman-teman saya sesama dp terasa selalu stress. Kepala terasa selalu pening. Kenapa Pening??? Karena saya cari dimanapun, tidak ada buku yang bisa mengajarkan saya cara membuat hal yang dia minta. Saya semakin stress. Apalagi, permintaan saya untuk mengganti judul tidak pernah di kabulkan.

Akhirnya, setelah mendengar saran dari seorang sahabat (anak KA01 juga), saya coba untuk membuatnya, tetapi kali ini saya buat dulu apa yang saya bisa, saya pelajari dulu bahasa pemrograman yang ia minta secara pelan-pelan. Dan akhirnya, tanpa saya sadari, tangan saya mulai mengkoding tanpa saya sadari, dengan menggabungkan dasar-dasar yang saya pelajari, akhirnya saya berhasil membuat apa yang dia minta.

Tentu saja, setelah Program saya selesai, saya dengan senang hati mencoba membantu temen-temen saya yang satu DP lainnya. Tetapi di sini lah saya merasa terkejut. Kenapa, ternyata saat masa-masa stress ini, banyak orang-orang sifatnya jadi berubah. Ada yang jadi lebih kasar, ada yang jadi lebih baik dan ada yang malah tidak peduli sama sekali dan memilih menyerah.

Dan saya juga mulai sadar, bahwa ada beberapa orang yang saya bayangkan selama ini tidak akan pernah menjadi temen saya, malah ternyata bisa menjadi temen saya dan ternyata lagi sifatnya juga menyenangkan. Ya, orang itu adalah Gank-nya Ayu, seperti Detra (terutama detra, karena dulu saya pikir orang ini memilih sahabat, heu heu hue), Yanti, keke, Selfi dan lain-lain. Di sini yang saya pelajari adalah bahwa jangan nilai seseorang sebelum kita benar-banar kenal dengan mereka, karena mungkin penilaian kita bisa salah (don't judge the book by it's boobs).

Tetapi, ternyata, setelah temen-temen yang lain selesai Programnya, masalah gak selesai di situ saja. Karena ternyata Mr. Suhendra adalah orang yang super sibuk dan sangat sulit di temui. Beberapa dari kami akhirnya memutuskan untuk menunggui beliau di depan ruangannya. Kami menunggu dan menunggu, beberapa hari kami melakukah hal yang sama, dan sialnya lagi, ketika bertemu, ada saja hal yang harus di revisi. Hingga suatu saat...

Temen saya, Mr. Karyanto Wijaya masuk keruangan Mr Suhendra. Kami menunggu selama lebih dari 10 menit, lalu temen saya tersebut keluar, sambil keluar di bilang "Yes... Yes.. Yes..., gw di suruh moto copy surat acc". Karyanto terus lari bagai orang yang kesetanan, beberapa dari kita masih bingung dengan apa yang baru saja di lakukan Karyanto, sementara di wajah yang lain terlihat senyum karena melihat secercah harapan, bahwa ternyata isu "DP Pak adang itu selalu acc tahun depan" itu ternyata tidak benar.

Karyanto lalu balik dari moto kopy dengan nafas masih ngos-ngosan. Seseorang bertanya, "kar, lu acc...???". Karyanto yang masih ragu menjawab, "Gak tau, tadi seh gw di suruh moto kopi ini doank". Lalu Karyanto masuk ke ruangan Mr Suhendra lagi. Tidak lama, ia pun keluar, dengan wajah sangat gembira, ia berkata "ACC....!!! ACC...!!!". Semua anak-anak seperti tidak percaya lalu menghampirinya, seraca percaya tidak percaya mereka melihat surat Acc di tangan karyanto. Saya pun menghampiri dan melihat surat Acc-nya, dan ternyata bener, Karyanto sudah Acc. Semua orang menyambut gembira hal ini, karena mereka semua yakin hari ini mereka juga akan di Acc. Saya juga tidak lupa memanfaatkan kegimbaraan Karyanto saat itu untuk meminjam CD koleksi file kungfu mandarinnya, dan seperti yang sudah saya duga, ia bersedia meminjamkannya.

Tak lama kemudian, Kirti alias Rika masuk ke ruangan Mr. Suhendra. Ia berada di sana lumayan lama. Lalu setelah keluar, kirti hanya tersenyum. Semua anak-anak lalu secara bergerombolan bertanya padanya, "Rika, Gimana??? Acc nggak?". Kirti sambil tersenyum lalu menjawab, "Enggak belum, ada beberapa hal yang perlu di perbaiki".

Jujur, saya mulai merasa salut dengan Kirti, karena dulu, waktu pertama kali ia di minta revisi, ia lalu menangis tersedu-sedu. Tetapi kini ia bisa menjawab pertanyaan tersebut dengan cara tersenyum. Saya mulai menangkap maksud dari Mr. Suhendra (Jika yang saya pikirkan memang benar-benar maksudnya) bahwa dengan sulitnya ia di temui, susahnya program yang di buat, hal tersebut akan memperkuat mental para anak didiknya, dan saya rasa itu benar, karena kirti itu merupakan salah satu contoh nyatanya.

Tidak lama kemudian, Saya masuk ke dalam ruangan Mr Suhendra. Ia lalu langsung mengecek program yang saya buat, sambil menanyakan beberapa pertanyaan seperti "Nih Compile-nya gimana neh?", "Nanti kalo gw pake Gcc, naronya di mana, soalnya nanti mau gw gabungin sama IGOS", "Php 4.37 itu download di mana?" dan lain sebagainya.

Akhirnya, dia lalu mengeluarkan kertas Acc, dan menyuruh saya menandatanganinya. Lalu ia pun tandatangan, setelah itu ia menyuruh saya keluar dan menyatakan bahwa saya sudah Acc. Gembirnya perasaan saya pada waktu itu, tetapi kemudian saya teringat akan penulisan saya, "Pak penulisannya nggak di cek nih?", lalu dengan entengnya beliau menjawab, "kan kemaren udah di cej, nggak usah di cek lagi lah". Karena saking senangnya, saya keluar saja, melupakan bahwa penulisan saya mengalami perubahan dari terakhir pengecekan dia.

Saya kemudian keluar, anak-anak menyambut saya dengan wajah gembira. 'Acc...!!!" saya berteriak, lalu saya langsung SMS temen saya si Arif Firmansyah yang saat itu masih stress karena PI-nya belum acc acc juga, padahal dia itu DP-nya termasuk yang non Pak Suhendra. Lalu saya juga memberitahukan teman-teman yang lain, dan juga keluarga saya yang terus mensupport saya dan terus memusingkan saya karena PI yang tidak selesai-selesai.

Semua anak-anak kembali bersemangat, saat itu sudah jam 18.30. Mereka semua berharap juga akan Acc hari tersebut, tetapi sayangnya sampe jam 23.00 tidak ada yang Acc lagi, tetapi mereka semua sudah mendapat jaminan bahwa jika mereka bisa memperbaiki seperti yang Mr Suhendra minta maka pertemuan berikutnya mereka akan langsung di Acc. Kami keluar kampus jam 23.00, saya tidak mungkin pulang lagi, akhirnya kami memutuskan untuk menginap di warnet dengan membayar biaya happy hour dan tidur di kursi di Warnet depak kampus H.

Singkatnya, di malam sebelum pertemuan berikutnya, terjadi lagi perubahan sifat dari anak-anak PI Mr Suhendra. Yaitu, sahabat-sahabat baik itu berebutan printer, mereka menjadi sangat sensitif dan mudah marah. Padahal pada waktu itu, saya sedang membantu mereka mengerjakan program. Saat itu saya meminta mereka untuk melakukan cek terhadap program yang saya buat. Tetapiu mereka masing-masing tampaknya sibuk dengan penulisan mereka sendiri.

Paginya saat saya akan daftar sidang, saya mendapat sms dari Mr Adi Jawa, bahwa programnya tidak jalan dan terjadi error. Saat saya kesana, kebanyakan dari mereka saling menyalahkan dan sebagian lagi berbicara dengan saya dengan nada menyalahkan. Waktu itu saya kesal, karena saya hanya membantu mereka, saya sudah meminta mereka mengecek program tersebut tetapi mereka sibuk berebut komputer. Mereka mementingkan diri mereka sendiri dan akhirnya mereka semua kena batunya. Karena saya kesal, saya memutuskan untuk tidak membantu mereka. Untung ada Mr Rian, yang lebih berkepala dingin dari saya yang akhirnya memerbaiki Program tersebut. Inilah salah satu contoh bahwa pada saat panik, seseorang akan melupakan teman-temannya dan mementingkan diri sendiri, dan saya rasa itu hal yang wajar dalam situasi seperti ini.

Siangnya kami semua kembali menunggu di ruang Mr Suhendra, pada saat saya datang saya bertemu Ms.Natasha yang menangis (walau tidak tersedu-sedu) karena PI-nya tidak di Acc. Tetapi setelah Natasha, satu persatu teman-teman kami di Acc. Kami sangat senang, sampai pada saat Mr Suhendra meminta masuk semuanya sekaligus, karena PI mereka PI-nya mirip semua. Oh iya di sini juga ada orang yang tidak/belum mencetak PI-nya kerana tidak yakin PI-nya tidak akan Acc hari ini.

Orang tersebut panik dan lalu mau menangis, untungnya saja ada PI Gagal yang di bawa oleh teman kami. PI tersebut adalah PI salah cetak, dan mereka berharap Mr Suhendra tidak akan mengecek PI tersebut, dan jikapun beliau mengecek dan di temukan PI tersebut salah, temen kami ini punya flash disk data PI yang sudah benarnya.

Dan saat semuanya masuk keruangan, ada satu orang teman kami, Detra namanya. Yang dengan PD-nya berada pada posisi paling depan, sambil bergoyang-goyang kecil menandakan keyakinannya akan di acc. Mr Suhendra melihat keyakinan si Detra dan lalu memutuskan untuk mengecek Program dia terlebih dahulu. Detra dengan PD-nya memberikan PI-nya, dan ternyata pada saat di coba, programnya terjadi error, dan saat di minta membetulkan dan menjelaskan dia tidak bisa. Mr Suhendra tampak marah, dan lalu bilang bahwa dia belum Acc. Wajah Detra yang tadinya sangat PD, langsung berubah menjadi sedih, ia keluar ruangan lalu menangis tersedu-sedu. PI yang tebal yang ia telah buat dengan susah payah ia banting ke lantai sehingga nyaris sobek. Saya yang biasa merekam tangisan orang pun merasa tidak tega untuk merekam tangisan Detra. Teman-teman kami yang sudah Acc lalu datang berkumpul untuk menenangkan dirinya.

Sementara itu di ruangan Mr Suhendra, Satu persatu program temen-temen saya yang lain di cek, tetapi berbeda dengan sebelumnya, wajah mereka yang tadinya pada ceria kini tampak pucat berkeringat dingin melihat Kemaraham Mr. Suhendra terhadap Detra tadi. Orang kedua yang menjelaskan Program adalah Ms Anita "Mucheng" Komalasari, orang selain Detra yang kosannya di jadikan markas penyelesaian PI.

Berbeda dengan Detra, tampaknya Ms Anita lebih mampu dalam menjelaskan program tersebut kepada Mr Suhendra. Mr Suhendra setelah mendengarkan penjelasan panjang lebar dari Anita akhirnya menyatakan Anita Acc. Kegembiraan ini di sambut dengan ceria oleh teman-teman yang lain, karena selain ada kesempatan untuk Acc, hal ini juga telah membuat Mood Mr Suhendra kembali baik. Tetapi Acc Anita tentu saja semakin membuat Detra bersedih karena dia kehilangan seroang temen untuk bareng menghadap Mr Suhendra sementara untuk bertemu Mr Suhendra sangat sulit, apalagi kalo kita hanya sendiri. Kita pasti di tolaknya.

Tampaknya, teman-teman yang lain hanya di periksa sekedarnya saja karena Mr Suhendra tampaknya sudah puas dengan penjelasan Anita. Akhirnya mereka semua (yang PI nya mirip semua itu) di Acc. Semuanya bergembira, tetapi Detra tetap menangis, PI-nya yang sudah lecek tidak mau dia sentuh lagi. Hingga akhirnya, Mr Suhendra bertanya, "tadi yang tidak acc kemana?". Mereka yang ditanya dengan serentak menjawab, "tuh pak di depan, lagi nangis".

Lalu Mr Suhendra menyuruh Detra masuk lagi ke ruangannya. Kali ini sambil tersenyum, Mr Suhendra lalu menyerahkan surat Acc ke Detra. Wajahnya yang tadinya murung lalu tersenyum, ia keluar dan lalu berteriak-teriak. Ia lalu langsung menelpon ibunya. Dengan begitu selesailah semua anak KA01 PI-nya kecuali Natasha (Acc minggu depannya), Andre (Acc tahun depannya), Aki (Acc tahun depannya), Dinda (Acc minggu depannya) dan Dimas.

Di sini Saya mendapat kesimpulan, bahwa sebenarnya Apa yang saya alami di awal tahun ke-2 itu, sebenarnya tidak perlu terjadi. Waktu itu saya menyerah bukan karena saya tidak bisa, tetapi lebih karena saya tidak tahu. PI ini merupakan hal yang membangun percaya diri saya, saya jadi lebih yakin akan kemampuan diri saya disini, dan PI ini yang menyebabkan kesombongan saya yang sebelumnya mati hidup kembali.

Ingat,

  • Tidak tahu bukan berarti tidak bisa
  • Saat orang panik/dalam bahaya, sifatnya bisa saja berubah.
    Ada yang bilang sifat ini adalah sifat asli orang tersebut, tetapi menurut saya sifat ini bukan sifat asli orang tersebut, sifat ini saya sebut sifat dia jika lagi panik. Karena sifat panik hanya keluar pada waktu tertentu saja, sementara sifat aslinya selalu keluar setiap saat. Apalagi kalo ngomong kalo lagi camping orang bisa keluar sifat aslinya, kalo campingnya satu hari aja dalam seumur hidup, berarti sifatnya aslinya itu hanya keluar sehari seumur hidup, sementara sifat falsunya hanya tidak muncul sehari dalam seumurh hidup. Bingungkan...???
  • Jangan bilang tidak bisa sebelum mencoba
  • Saya gak akan tulis semua, tolong dipikirkan aja sendiri

Saat itu jam satu pagi, kami memutuskan untuk meninggalkan kampus, kami sempat lihat masih ada beberapa orang di sana yang mau bertemu dengan Mr Suhendra, tetapi karena kami tidak kenal, kami tinggalkan. Setelah makan bersama, kami memutuskan untuk pulang, sebagian ke rumah, sebagian ke kosan, dan tentu saja saya dan beberapa orang menginap di Hotel Happy Hour.

- To Be Continued -

Ok, ngomong soal tidur, saya juga udah ngantuk, saya ngetik ini dari jam 11, tapi kok sekarang dah jam 1.41 masih belum selesai, rencananya pas ngirim dari kantor udah komplit sampe tingkat 4. Tetapi karena saya udah mengantuk, jadi To Be Continued Dulu ya. Silkahan di komentarin. Karena intinya ini bukan tentang saya tapi tentang KA01 dan pelajaran, manfaat, nilai-nilai yang bisa kita ambil dari KA01.

oK,

Besok atau lusa saya lanjuting

NB:
Terima Kasih untuk Abank, SMS anda telah berhasil mengganggu istirahat saya yang hanya sedikit, kalo susah jangan ngajak orang-orang dunk.
Hu ehue hue

Terigards,

Johan Firdaus

Tidak ada komentar: